Friday, July 15, 2011

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah


Sehat Lebih Baik dari Kaya

Posted: 15 Jul 2011 04:00 PM PDT

Sebagian orang mungkin merasakan penuh kesusahan tatkala ia kekurangan harta atau punya banyak hutang sehingga membawa pikiran dan tidur tak nyenyak. Padahal ia masih diberi kesehatan, masih kuat beraktivitas. Juga ia masih semangat untuk beribadah dan melakukan ketaatan lainnya. Perlu diketahui bahwa nikmat sehat itu sebenarnya lebih baik dari nikmat kaya.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

لاَ بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنِ اتَّقَى وَالصِّحَّةُ لِمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الْغِنَى وَطِيبُ النَّفْسِ مِنَ النِّعَمِ

"Tidak mengapa seseorang itu kaya asalkan bertakwa. Sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kaya. Dan hati yang bahagia adalah bagian dari nikmat." (HR. Ibnu Majah no. 2141 dan Ahmad 4/69, shahih kata Syaikh Al Albani)

Orang Kaya Lagi Bertakwa

As Suyuthi rahimahullah menjelaskan bahwa orang kaya namun tidak bertakwa maka akan binasa karena ia akan mengumpulkan harta yang bukan haknya dan akan menghalangi yang bukan haknya serta meletakkan harta tersebut bukan pada tempatnya. Jika orang kaya itu bertakwa maka tidak ada kekhawatiran seperti tadi, bahkan yang datang adalah kebaikan.

Benarlah kata Imam As Suyuthi. Orang yang kaya namun tidak bertakwa akan memanfaatkan harta semaunya saja, tidak bisa memilih manakah jalan kebaikan untuk penyaluran harta tersebut. Akhirnya harta tersebut dihamburkan foya-foya.

Hadits di atas juga menunjukkan bahwa tidak mengapa seorang muslim itu kaya asalkan bertakwa, tahu manakah yang halal dan haram, ia mengambil yang halal dan meninggalkan yang  haram. Terdapat hadits dari Jabir bin 'Abdillah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ

Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Ibnu Majah no. 2144, dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani).

Sehat Bagi Orang Bertakwa

Sehat bagi orang bertakwa lebih baik daripada kaya harta. Karena kata para ulama bahwa sehatnya jasad bisa menolong dalam beribadah. Jadi sehat sungguh nikmat yang luar biasa. Sedangkan orang yang sudah kepayahan dan tua renta akan menghalanginya dari ibadah, walaupun ia memiliki harta yang melimpah.  Jadi sehat itu lebih baik dari kaya karena orang yang kaya sedangkan ia dalam keadaan lemah (sudah termakan usia) tidak jauh beda dengan mayit.

Sungguh mahal untuk membayar ginjal agar bisa berfungsi baik. Banyak harta yang mesti dikeluarkan agar paru-paru dapat bekerja seperti sedia kala. Agar lambung bekerja normal, itu pun butuh biaya yang tidak sedikit. Namun terkadang agar organ-organ tubuh tadi bisa bekerja dengan baik seperti sedia kala tidak bisa diganti dengan uang. Di kala organ tubuh yang ada itu sehat, mari kita manfaatkan dalam ketaatan. Jangan sampai ketika datang sakit atau organ tersebut tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya, baru kita menyesal.

Rajin bersyukurlah pada Allah tatkala diberi kesehatan walaupun mungkin harta pas-pasan. Rajin-rajinlah bersyukur dengan gemar lakukan ketaatan dan ibadah yang wajib, maka niscaya Allah akan beri kenikmatan yang lainnya. Syukurilah nikmat sehat sebelum datang sakit. Ingatlah sabda Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ  ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ ، وَفِرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

"Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: waktu mudamu sebelum masa tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum waktu fakirmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu." (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrok, 4/341, dari Ibnu 'Abbas. Hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)

Cerianya Hati

Hati yang bahagia juga termasuk nikmat. Meskipun hidup di bawah jembatan, penuh kesusahan, hidup pas-pasan, namun hati bahagia karena dekat dengan Allah, maka itu adalah nikmat. Nikmat seperti ini tetap harus disyukuri meski kesulitan terus mendera. Ingatlah letak bahagia bukanlah pada harta, namun hati yang selalu merasa cukup, yaitu hati yang memiliki sifat qona'ah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

"Yang namanya kaya (ghina') bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina' adalah hatiu yang selalu merasa cukup." (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)

Doa Agar Tetap Diberi Kesehatan

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, dia berkata, “Di antara doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

"ALLOOHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN ZAWAALI NI’MATIK, WA TAHAWWULI ‘AAFIYATIK, WA FUJAA’ATI NIQMATIK, WA JAMII’I SAKHOTHIK" [Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu]. (HR. Muslim no. 2739).

Wallahu waliyyut taufiq. Semoga Allah senantiasa memberi kita kemudahan untuk taat padanya dan menjauhi maksiat, serta moga kita terus diberi nikmat sehat.

Referensi: Hasiyah sanadi 'ala Ibni Majah, Asy Syamilah.

Saat istirahat di Kotagede-Jogja, 2 Sya'ban 1432 H (4/07/2011)

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel www.muslim.or.id

Donasi Mobil Dakwah Al Atsari

Posted: 14 Jul 2011 06:47 PM PDT

Sahabat muslim yang dirahmati Allah ta'ala alhamdulillah aktivitas dan kegiatan dakwah yang menyeru manusia untuk mengamalkan Islam sesuai dengan al-Quran dan Sunnah serta pemahaman para sahabat, semakin menggeliat khususnya di kota Yogyakarta.

Di antara pegiat dakwah Islam di Yogyakarta adalah kawan-kawan yang tergabung dalam Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari yang juga merupakan lembaga yang menaungi kegiatan pengelolaan website www.muslim.or.id, www.muslimah.or.id, Radio Muslim, Buletin At-Tauhid, Pesantren Mahasiswa, Bahasa Arab dan lain-lain di lingkungan kampus di Yogyakarta.

Dengan semakin banyaknya kegiatan dakwah, Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari saat ini memerlukan sebuah kendaraan operasional untuk membantu kegiatan dakwah sehari-hari. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami menawarkan sahabat sekalian untuk berpartisipasi dalam donasi penyediaan kendaraan operasional dakwah.

Keperluan kami dengan kendaraan operasional ini antara lain untuk

  1. Kegiatan dakwah YPIA khususnya di bulan Ramadhan (antar-jemput ustadz, pengiriman logistik, makanan untuk buka puasa bersama, buku-buku yang akan disebarkan dan lain-lain)
  2. Kegiatan dakwah di lereng Gunung Merapi (antar-jemput ustadz untuk pengajian, angkutan logistik, angkutan orang untuk panitia dan lain-lain)
  3. Promosi media dakwah, kami berencana untuk menempel media dakwah kami di badan mobil (website, radio, buletin dan lain-lain) harapannya agar siapapun yang melihat mobil ini di jalan dapat merujuk kepada media yang ada untuk lebih mengenal Islam.
  4. Dan keperluan-keperluan lainnya yang terkait dengan kegiatan dakwah khususnya di Yogyakarta.

Untuk itu kami memerlukan sebuah kendaraan dengan kondisi baik yang cukup untuk menampung orang maupun barang dengan harga yang terjangkau. Berdasarkan survey, kami memandang yang terbaik adalah Suzuki Carry tahun 2000 ke atas model Van seharga kurang-lebih Rp 60.000.000,-

*Harga ini berdasarkan survey kami di beberapa situs jual mobil online dan beberapa penjual mobil di Yogyakarta. **Gambar hanya ilustrasi untuk mempermudah bayangan

Kami juga terbuka terhadap alternatif donasi lain dari para pembaca untuk keperluan operasional mobil dakwah ini seperti penawaran fasilitas kredit syar'i, peminjaman dan lain-lain, yang terpenting mobil dapat kami gunakan untuk keperluan dakwah. Wa billahi taufiq.

Tertanda

Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

Alamat Sekretariat:

Wisma Misfallah Tholabul Ilmi, Pogung Kidul No. 8C RT. 01 RW. 49 Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55284. Website: www.ypia.or.id. www.muslim.or.id, www.muslimah.or.id, www.radiomuslim.com

Rekening Donasi:

Rekening Bank Mandiri cabang UGM (Yogyakarta)

Atas Nama : Satria Buana – muslim.or.id

No. Rekening : 137 00 0503568 4

Rekening Bank BNI Syari'ah

Atas Nama : Syarif Mustaqim QQ LBIA

No. Rekening : 0105338917

Rekening Bank BCA

Atas Nama : Satria Buana – muslim.or.id

No. Rekening : 2951825893

Western Union (pos) dan Money Gram

Atas Nama : Retno Syaputra.,ST

Alamat : Wisma Misfallah Tholabul Ilmi, Pogung Kidul No. 8C RT. 01 RW. 49 Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55284

PIN BBM:: 308F4D20

Setiap donatur harap mengkonfirmasikan donasinya ke nomor:

Abu Hasan Putra (0856 644 00 941) atau via Yahoo Messenger (YM): mhasan_fadhilah.

No comments:

Post a Comment